Tuhan……
Aku adalah Zat yang Kau bentuk, waktu paruh dalam setiap konsentrasi yang kumiliki.
Aku seperti Volatil yang memperoleh berbagai tekanan.
Aku hanyalah salah satu Unsur dalam Tabel periodikMu.
Aku adalah sistem, yang dalam tiap-tiap detik kehidupanku, aku bisa saja menjadi sistem tertutup, atau sistem terisolasi, atau sistem terbuka.
Aku selalu mengalami suatu perubahan layaknya reaksi kimia dan aku sakarang adalah produk dari hasil reaksi kimia.
Engkau memberikan pengenceran yang berarti sehingga aku menjadi pribadi yang mengenal cinta kasih dan kelembutan.
Kadang aku merasa memiliki stabilitas yang tinggi dan energy yang rendah seperti orbital molekul ikatan
Ah, tapi aku tak ubahnya suatu nukleotida.
Oh tidak. Hanya segelintir nukleotida yang Kau bentuk dan Kau susun di dunia yang kejam ini Tuhan…
Aku yang tadinya adalah zat, mulai arogan hendak menjadi mol, padahal aku tidak tahu, aku memiliki massa kritis dalam setiap detik, setiap aspek kehidupanku,, oh…. Egoisnya aku Tuhan…
Tetapi, Tuhan, kasihMu begitu besar, Engkau tidak ingin aku hanya menjadi satu unsur yang diam membatu, setiap saat aku bisa mewartakan kasihMu kepada sesama, karena Engkau menjadikan aku seperti logam yang mampu menghantarkan listrik dengan baik.
Apalah daya, aku hanya logam tanpa proteksi, suatu saat aku bisa mengalami korosi, dan buruk rupaku akan terlihat.
Tapi, rencanMu Tuhan, siapkah yang mampu menyelaminya?
Karena cintaMU kepadaku, manusia yang berdosa ini, sehingga Kau menginginkan aku menjadi kation, yang senantiasa bertindak dan berpikir positif.
Perlahan-lahan aku mulai sadar, bahwa tidak hanya aku di dunia ini, masih banyak yang isoelektron denganku,, karena apa? Adakah yang tahu? Tidak tahukah kamu?
Karena Tuhan tidak ingin kasihNya berkesudahan, dan kamu tahu itu artinya apa? Ya, kasih Tuhan tidak akan berkesudahan.
Hanya sampai disinikah?
Tidak.
Meskipun banyak yang isoelektron denganku, ternyata Tuhan punya rencana yang lebih indah. Ia memberikan aku kekuatan seperti hibridisasi, sehingga aku mampu membentuk ikatan-ikatan bermakna dalam keseharianku.
Tuhan sebenarnya tidak menginginkan perbedaan, karena perbedaan-perbedaan itu tadak cukup bermakna. Namun, Tuhan meletakan aku yang adalah unsurNya dalam golongan-golongan tertentu, agar nampaklah keberagaman didunia nyata.
Aku, kamu, dia, mereka, tidak boleh lupa, bahwa kita merupakan fase yang dipisahkan dengan batas-batas yang jelas.
Tidak ada gunanya aku menghakimi mereka yang mengejek dan menghina Tuhanku, karena aku punya energi bebas untuk bisa melakukan hal-hal yang lebih berguna dan positif.
Yang tak boleh aku lupakan, ketika aku lengah, dengan mudah aku bisa terpengaruhi bak difusi.
Dan yang harus ak sadari, bahwa aku tak ubahnya campuran heterogen yang bisa seperti basa lemah, basa kuat, asam lemah, dan asam kuat.
KASIH TUHAN TAKKAN BERKESUDAHAN SAMPAI AKHIR ZAMAN, AMIN.
Created by: Yovita Novi
No comments:
Post a Comment