Thursday, February 16, 2012

LAPORAN ANALISA KOLORIMETRI


Bab 1
Pendahuluan

1.1            Latar Belakang
Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu zat dengan mengukur absorbansi relative cahaya sehubungan dengan konsentrasi zat tersebut.
Metode kolorimetri dan spektrofotometri merupakan salah satu metode yang penting dalam analisa kuantitatif. Kedua metode ini didasarkan atas penyerapan cahaya tampak dan radiasi lain oleh suatu larutan, jumlah radiasi yang diserap berbandign lurus dengan konsentrasi zat yang ada dalam larutan. Analisa kolorimetri adalah penentuan kunatitatif suatu zat berwarna dari kemampuannya untuk menyerap cahaya. Metode ini memberikan cara sederhana untuk menentukan kuantitas yang sangat kecil. Salah satu pembanding warna yaitu kolometri fotolistrik. Alat ini tidak mahal sehingga cabang analisis kimia instrumental ini dapat dilakukan dalam lembaga pendidikan yang sangat kecil sekalipun.
Kolorimetri juga sangat erat kaitannya denan kehidupan sehari-hari, misalnya, analisis kolorimetri ini dapat digunakan untuk menentukan kekeruhan air, maka dri itu dilakukanlah percobaan ini.

1.2            Tujuan Percoban
Tujuan perciobaan ini adalah untuk mengetahui cara penentuan kadar atau konsentrasi senyawa berdasarkan metode kolorimetri.

1.1            Prinsip Percobaan
Penentuan kadar atau konsentrasi Fe dengan analisis kolorimetri ( dalam senyawa  NHFe(SO)/ Feriamoniun Sulfat). Hubungan antara konsentrasi dengan cahaya yang diserpa dinyatakan dalam Hukum Lambert-Beer. Kadar Fe yang sudah ditentukan kemudian diukur absorbansi maksimumnya dari larutan standar, dengan variasi konsentrasi dan ditentukan dengan kurva kalibrasi: y=mx+c


              




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kolorimetri
    2.1.1 Pengertian Kolorimetri
          Kolorimetri adalah salah satu metode analisa kimia yang didasarkan pada perbandingan intensitas warna suatu larutan dengan warna larutan standar. Metode analisa ini adalah bagian dari analisa fotometri. Ada beberapa metode analisa fotometri yang lain selain kolorimetri, yaitu seperti analisa turbidimetri, nefelometri, dan fluorosensi. Perbedaan analisa kolorimetri denga analisa fotometri lain terutama terletak pada macam larutan yang dianalisis. Apabila  larutan yang dianalisis merupakan larutan yang homogeny (bukan koloid), maka metode analisanya disebut “kolorimetri”. Sedangkan bila larutan yang dianalisa berupa larutan, maka metode yang digunakan adalah metode turbidimetri  atau nefelometri. Dinamakn analisis turbidimetri bila intensitas sinar yang diukur adalah sinar yang diteruskan. Sedangkan metode analisa nefelometri, intensitas sinar yang diukur adalah sinar yang dihamburkan oleh larutan koloid. Dan apabila sinar yang digunakan adalah sinar UV, maka larutan dapat mengalami fluorosensi, sehingga metode analisa fotometri ini disebut atau dinamakan metode fluorometri ( Bassett,dkk,1994).
          Kolorometri fotolistrik adalah alat yang  digunakan untuk pengukuran dan biasana dilengkapi dengan filter (penyaring), gunanya untuk meneruskan sinar dengan panjang gelombang tertentu. Bila suatu berkas cahaya  polokromatik maupun monokromatik mengenai suatu media, maka intensitasnya akan berkurang karena sebagian cahaya akan dipantulkan (reflected), diserap(absorbed), dan dipancarkan(transmited) (Bassett,dkk,1994).

1 comment:

Unknown said...

Kenapa terpotong laporannya?