BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Analisis Spektroskopi
didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia.Berprinsip pada
penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhisenyawa kimia
sehingga menimbulkan tanggapan. Spektroskopi adalah ilmu yangmempelajari materi
dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yangdipancarkan, diserap
atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi umumnyadigunakan dalam
kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansimelalui
spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrumdisebut
spektrometer.
Dengan semakin kompleksisitas
berbagai keperluan saat ini, analisis kimia denganmempergunakan metoda fisik
dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsipolimer campuran,
pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer.Spektroskopi
infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografidan spektroskopi
masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis(DSC-TGA)
merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif
dankwantitatif bahan.
Metoda penyelidikan dengan
bantuan spektrometer disebut spektrometri. Dengan sumber cahaya apapun,
spektrometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel,detektor dan
pencatat. Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan, andal dan
akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenaldapat
diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan.
Pelarutuntuk spektroskopi UV harus memiliki sifat pelarut yang baik dan
memancarkan sinarUV dalam rentang UV yang luas.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah
alat yang digunakan untuk mengukurtransmitansi, reflektansi dan absorbsi dari
cuplikan sebagai fungsi dari panjanggelombang. Spektrofotometer sesuai dengan
namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrumdengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahayayang ditransmisikan atau yang
diabsorbsi. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumberspektrum sinar tampak
yang sinambung dan monokromatis.
1.2 Prinsip
Percobaan
Prinsip percobaan ini adalah
penentuan tetapan pengionan metil orange secara spektrofotometri berdasarkan
perbandingan intensitas warna pada metil orange yang berwarna orange pada
suasana asam dan berwarna kuning pada suasana basa dengan variasi konsentrasi
dan rentang pH tertentu.
Dengan air sebagai absorbansi pembanding.
Penentuan spektrum absorpsi
metil orange dalam bentuk larutan asam atau larutan basa. Kemudian memilih dua
panjang gelombang maksimum, mengambaikan aluran absorbansinya terhadap panjang
gelombang. Lambert beer, menentukan indeks absorbansi molar HMO dan MO- pada λ1
dan λ2 dengan menggunakan persamaan A= a.b.c , kemudian menghitung komposisi
campuran HMO dan MO- pada sutu pH. Reaksi pengionan yaitu:
HMO ↔ H+ + MO-
Tetatapan pengionan : Ka => pKa
= pH – log
Metode yang digunakan adalah
spektrofotometri dengan alat yang digunakan untuk pengukuran sampel berupa spektrofotometer
dan pengukuran absorbansinya pada panjang gelombang 400 nm-600 nm.
1.3 Tujuan
Percobaan
Menentukan
tetapan pengionan indikator metil orange
secara spektrofotometri.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Spektrofotometri
Spektroskopi
adalah suatu studi mengenai interaksi antara energi cahaya danmateri.
Warna-warna yang tampak dan fakta yang dapat dilihat adalah akibat-akibat adsorpsi
energi oleh senyawa organik dan anorganik. Teknik-teknik spektroskopi dapat digunakan
untuk menentukan struktur senyawa yang tidak diketahui, mempelajari karakteristik ikatan dari senyawa
yang diketahui ( Fessenden danFessenden, 1992).
Analisis
spektrofotometri digunakan suatu sumber reaksi yang menjorok kedalamdaerah
ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini dipilih panjang gelombang
tertentudengan lebar pita kurang dari 1 nm instrumen yang digunakan adalah
spektrofotometeryang terdiri dari dua instrumen dalam satu kotak dan sebuah
fotometer (Basset, dkk.,1994).
Spektrofotometri
elektronik dapat secara umum membedakan deret terkonjugasidan tidak
terkonjugasi. Deret konjugasi dapat mempengaruhi tegangan didalam suatumolekul
spektrofotometri elektronik dapat digunakan untuk mempengaruhi tegangandengan
menghubungi perubahan dalam spektro dengan absorpsi suatu ikatan
(Sudjadi,1985). Panjang Gelombang Cahaya Pengukuran yang dilakukan pada
spektrofotometri adalah pengukuran panjang gelombang suatu sampel yang dianalisa,
dimana bila suatu zat disinari dengan radiasi elektromagnetik, zat ini akan
menyerap gelombang tertentu dari radiasi dan membiarkan panjang gelombang yang
lewat pada panjang gelombang yang diserap suatu zat disebut spektrum adsorpsi
(Keenan, dkk., 1984). Adsorpsi energi disimpan sebagai adsorben. Adsorpsi pada
saat panjang gelombangtertentu didefinisikan sebagai (Fessenden dan Fessenden,
1992):
A =log lo x log l
Dimana:
A = adsorben
Io = Intensitas cahaya
I = Intensitas berkas cahaya
Banyaknya molekul
yang tertransisi dapat menambah adsorbansi suatu senyawapada suatu panjang
gelombang tertentu. Adsorben tergantung pada struktur elektrolitsenyawa yang
bersangkutan. Selain itu, kepekatan suatu senyawa juga dapatmempengaruhi
adsorbansinya. Oleh karena itu, ilmuwan kimia menyatakan adsorbsi energi itu
sebagai adsorptivitas molar (koefisien molar) dan bukan sebagaiadsorben
sebenarnya. Sedangkan spektra uv diatur ulang untuk menunjukkan log E danbukan
A sebagai ordinat. Nilai log E terutama berfungsi bila harga E sangat
besar(Fessenden dan Fessenden, 1992):
E= ACL
Dimana:
E = adsorvitas molar
A = adsorben
C = konsentrasi
L = panjang sel (cm)
Adsorpsi ini disebabkan oleh
gaya tarik molekul-molekul dipermukaan adsorben (Sudjadi,1985).
Adsorpsi diklasifikasikan
menjadi dua jenis yaitu adsorpsi fisik dan adsorpsi kimia.Adsorpsi fisik
terjadi dimana adanya ikatan Van Der Waals dan merupak kejadian yangbaik ke
keadaan awal. Adsorpsi kimia terjadinya reaksi kimia antara padatan dan
larutanadsorbat, reaksi yang terjadi tidak dapat balik (Setyowati, 1998).
2.2 Hukum
Lambert - Beer2.5.1 Hukum Lambert
Lambert
berhasil menyelidiki serapan cahaya sebagai fungsi ketebalan mediummeskipun
sebenarnya ia hanya memperluas konsep yang pada mulanya dikembangkanoleh
Bangeur. Hukum lambert menjelaskan bahwa bila cahaya monokromatik
melewatimedium tembus cahaya, berkurangnya intensitas oleh bertambahnya
ketebalan ( Basset,dkk., 1994).
2.3 Hukum Beer
Beer mengkaji efek konsentrasi
penyusun yang berwarna dalam larutan, terasumsimaupun adsorpsi cahaya.
Menurutnya, intensitas cahaya monokromatik berkurang secaraeksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier ( Basset, dkk.,1994).
2.4 Zwitter Ion dan Metil Orange
Metil Orange
merupakan suatu zwitter ion dalam larutan . Zwitter ion adalah senyawa
yangmemiliki ion positif dan ion negativ. Senyawa metil orange dalam suasana
asam berupa I(HMO) dan dalam suasana basa sebuah proton akan hilang dan terjadi
II anion (MO-)yang berwarna kuning. Sedangkan dalam suasana asam berwarna merah (Aryan, dkk., 2009).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu labu takar 100 ml; pH
universal,;pipet seukuran 10 ml, 25 ml dan 5 ml; spektrofotometer UV/VIS;
batang pengaduk; spatula; tabung dan rak tabung reaksi; erlenmeyer; cawan
petri; botol semprot; dan lain-lain.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini
yaitu akuades; asam asetat; asam klorida; etanol 95% ; metil orange; natrium
asetat; dan natriun hidroksida.
3.2 Prosedur Kerja
Pertama,
membuat larutan standar metil orange 10 ml, kemudian ditambahkan 50 ml etanol
95% dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan hingga 100 ml.
Untuk
kedua larutan asam dan basa, ditentukan absorbansinyapada berbagai panjang gelombang
mulai 400-600 nm, untuk memudahkan sebagai sel pembanding digunakan aquades,
membuat kurva A terhadap λ dan dipilih λ1 dan λ2 yang sesuai untuk menganalisa campuran
bentuk asam dan basa.
Untuk
spektrum absorpsi bentuk asam, HMO ditentukkan dalam larutan HCl 5ml
larutan standar
dan ditamabahkan 10 ml 0,1 M HCl dan diencerkan hingga tepat 100 ml.
Dan untuk spektrum
absorpsi bentuk basa, MO- ditentukkan dalam larutan NaOH, 10 ml
larutan standar
dan ditambahkan 25 ml 0,04 M NaOH dan diencerkan hinga tepat 100 ml.
Untuk
menguji dipenuhnya hukum lambert beer dan menentukkan harga indeks
absorbansi molar
HMO dan MO- pada λ1 dan λ2, kemudian mengamati λ1 dan λ2, untuk
berbagai
kosentrasi metal orange dalam larutan asam dan basa. Berbagai kosentrasi
larutan
dapat diperoleh
0,1 M HCl dan 0,01 M NaOH (pengenceran 2x, 4x, 8x).
Selanjutnya
menentukkan tetapan kesetimbangan ionisasi, membuat tiga larutan
sebagai berikut
yang terdiri dari 5 ml laruatn standar dan ditambahkan 25 m larutan 0,04
M NaCH3COOH,
kemudian volumenya ditepatkan 100 ml, dengan menambahkan 0,01 M
asam asetat, 0,05
asam asetat, 0,10 M asam asetat. Kemudian, menentukkan absorbansi
dan pH larutan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1.
HCl { bentuk 1 ; [HMO] }
c(x)
|
A1
(λ = 525 nm)
|
A2
(λ = 600 nm)
|
0,0125
|
0,449
|
0,001
|
0,025
|
0,528
|
0,012
|
0,05
|
0,534
|
0,002
|
0,1
|
0,540
|
-0,001
|
4.1.2.
NaOH { bentuk 2 ; [MO-] }
c(x)
|
A1
(λ = 525 nm)
|
A2
(λ = 600 nm)
|
0,005
|
0,210
|
0,006
|
0,01
|
0,199
|
-0,004
|
0,02
|
0,195
|
-0,004
|
0,04
|
0,205
|
-0,001
|
4.1.3.
Absorbansi
c(x)
|
A1
(λ = 525 nm)
|
A2
(λ = 600 nm)
|
pH
|
0,01
|
0,137
|
-0,002
|
4,6
|
0,05
|
0,140
|
0,004
|
4,4
|
0,1
|
0,171
|
-0,004
|
4,2
|
4.2 Pembahasan
Prinsip kerja spektrofotometri
uv-vis adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar
monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi
yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari tingkat energi
dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila
cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia) sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagianlagi dipancarkan (It). Tujuan
percobaan ini adalah menentukan tetapan pengionan indikator metil orange dengan
menggunakan spektrofotometer UV/VIS. Aplikasi percobaan ini adalah penentuan ion
Cu (II) di dalam sampel air. Keberadaan ion Cu (II) dalam kehidupan sehari-hari
dapat dianalisa dengan metode spektrofotometri yaitu dengan diukurnya sampel
dengan spektrofotometer. Pada percobaan ini pengukuran absorbansi pada panjang
gelombang 400 nm-600 nm.
4.2.1 Analisis
Prosedur
Pembuatan larutan baku metil jingga 0,5 gram metil jingga kristal
dilarutkandalam 300 ml etanol 95% kemudian diencerkan hingga tepat 500 ml
dengan aqua d.m.Digunakan etanol karena metil jingga lebih larut dalam etanol
dibandingkan ketikadilarutkan di dalam air. Barulah setelah itu diencerkan
dengan akuades untuk ditepatkan dengan
menggunakan labu ukur. Pembuatan larutan standar metil jingga. 10 ml
larutanpersediaan ditambahkan kedalam 50 ml etanol 95% dalam labu takar 100 ml
, diencerkan hingga 100 ml. Jingga
metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi.
Spektrum absorpsi bentuk asam, HMO ditentukan dalam larutan HCl yaitu
denganmenambahkan 5 ml larutan standar dengan 10 ml 0,1M HCl dan ditepatkan
hingga 100 mldengan akuades. Tujuan dari penambahan HCl pada larutan standar
karena HCl merupakan asam kuat yang terdisosiasi sempurna dalam air sehingga
absorbansi [HMO] pada suasana asam dapat diketahui.
Dilakukan variasi konsentrasi
untuk mengetahui hubunganantara konsentrasi larutan dengan absorbansi larutan
serta keakuratan.Variasi konsentrasi yang dilakukan adalah dengan pengenceran
bertingkat, yaitu dengan menambahkan
akuades sebanyak setengah dari volume air awal (V2) sehingga didapatkan konsentrasi
sebesar setengah dari konsentrasi semula.
Pengukuran absorbansi
pada spektrofometri menggunakan panjang gelombang maksimum karena pada panjang
gelombang maksimum absorbansi yang dihasilkan juga maksimum sehingga intesitas
cahaya yang diserap besar. Semakin bertambah kepolaran suatu pelarut maka
puncak absorbansi yang dihasilkan akan berada pada panjang gelombang yang lebih
pendek. Menyerap energi pada saat cahay dilewatkan yang digunakan untuk
mengeksitasi elektron dari atom.energi ynag diserap dalam
bentuk gelombang, semakin besar energi yang diserap maka anjang gelombang
semakin kecil. Kemudian menguji dipenuhnya hukum
lambert beer dan menentukan harga-harga indeks absorbansi molar HMO dan MO-
pada λ1 dan λ2, mengamati absorbansi nya untuk
berbagai kosentrasinya.
Zwitter-ion
adalah senyawa yang memiliki sekaligus gugus bersifat asam dan basa. Pada pH
netral zwitter-ion akan bermuatan positif (kation) maupun bermuatan
negatif (anion). Biasanya zwitter-ion mudah larut dalam air karena
bermuatan (air adalah pelarut polar) dan sukar
larut dalam pelarut nonpolar. Karena perilakunya, zwitter-ion merupakan larutan penyangga yang baik. Apabila
terdapat ion hidrogen berlebih (larutan bersifat asam), zwitter-ion akan menangkapnya (berperan sebagai basa).
Sebaliknya,apabila larutan bersifat basa, zwitter-ion akan melepas ion hidrogen
ke dalam larutan. Akibatnya pH tidak mudah berubah. Zat dengan karakteristik
ini dikenal sebagai zatamfoter. Contoh umum zwitter-ion:
-
Asam amino, yang memiliki gugus
karboksil yang bersifat asam dan gugus amina yangbersifat basa.
-
Beberapa alkaloid alami seperti
psilocybin dan asam lisergat.
Pada percobaan ini yang bertindak sebagai zwitter ion adalah metil jingga.
Pada suasana asam, yaitu pada pH 3,1 larutan berubah menjadi warna merah dan
pada pH 4,4larutan berubah menjadi warna kuning. Hal ini disebabkan karena ion
hidrogen tertarik pada salah satu ion nitrogen pada ikatan rangkap
nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur yang berbeda.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiridari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
denganpanjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yangditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan
untuk mengukurenergi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikansebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan
spektrofotometer dibandingkanfotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,
grating ataupun celah optis. Pada sinar Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel).
Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca
oleh detektor yangkemudian menyampaikan ke layar. Pengukuran absorbansi pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang
diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer
filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar
monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada
spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,monokromator, sel
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun
pembanding (KhopkarSM,1990). Dan pada
percobaan ini digunakan air sebagai blangko penbandingnya. Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda,
sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan visual
yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem
spektrofotometri, UV/vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan.
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga
untuk sample tak berwarna. Syarat pengukuran dengan spektrofotometer UV: sampel
dalam larutan menyerap sinar UV (180-350 nm), molekul senyawanya memiliki
ikatan rangkap atau elektron nonbonding dan larutan bening dapat didak
berwarna. Gugus kromofor adalah gugus yang menyebabkan molekul menjadi
berwarna. Gugus kromofor merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap
yang terkonjugasi. Menurut Adam Wiryawan:2008, kromofor adalah suatu gugus
fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang menampakkan spektrum absorpsi
karakteristik pada daerah sinar UV-sinar tampak. Penyerapan sinar uv-vis
dibatasi pada sejumlah gugus fungsi yang mengandung electron valensi dengan
tingkat eksitasi yang rendah dengan melibatkan 3 jenis elektron yaitu :sigma,
phi dan non bonding electron. Kromofor-kromofor organik seperti karbonil,
alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar
tampak. Prinsip kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya
monokromatik dari sinar
spektrofotometri maksimum absorbansi juga maksimum sehingga intensitas
cahaya yang diserap besar. Adapun hal yang mempengaruhinya adalah jenis pelarut
yang digunakan. Dengan bertambahnya kepolaran suatu pelarut maka puncak
absorbansi yang dihasilkan umumnya berada pada panjang gelombang yang lebih
pendek. Untuk senyawa kompleks berwarna panjang gelombang sekitar 400-800nm.
Suatu larutan akan menyerap energi pada saat cahaya dilewatkan yang akan
digunakan untuk mengeksitasi elektron dari atom-atom penyusun material larutan
ke keadaan yang lebih tinggi. Energi minimum yang diserap besarnya ditentukan
oleh konfigurasi atom. Energi yang diserap tersebut dalam bentuk gelombang maka
semakin besar energi yang diserap maka panjang gelombangnyasemakin kecil. Proses
absorpsi suatu elektron, pertama elektron valensi pada suatu atom
menyerapenergi yang diberikan lalu saat elektron menyerap energi, elektron
tersebut tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi, namun karena elektron
tersebut tidak stabil makaelektron akan mengalami relaksasi yaitu kembalinya
elektron kekeadaan dasar darikeadaan eksitasi. Pada saat terjadi relaksasi
elektron melepaskan energi. Energi yang dilepas kemudian di serap oleh elektron
lain di kulit terluar atom. Namun, pada saat elektron menyerap energi melebihi
dari ambang batas elektron tersebut, energi yang akandilepaskan keluar dari
atom dan dapat dilihat secara visual.
Penentuan tetapan kesetimbangan ionisasi dilakukan dengan membuat tiga
larutan yang terdiri dari 5 ml larutan standar dan 25 ml larutan natrium asetat
0,04 M kemudian volumenya ditepatkan hingga 100 ml dengan menambahkan asam
asetat dengan variasi konsentrasi 0,01M;0,05M; dan 0,1M. Larutan asam asetat
terdisosiasi parsial di dalam air menjadi CH3COO-dan H+. Lalu ditambahkan
larutan standar untuk menentukan apakah larutan standar akan berada pada
keadaan asam atau basa. Fungsi penambahan CH3COONa adalah sebagai larutan buffer untuk menyangga larutan
agar berada pada pH yang stabil berkisar antara 3,2 - 4,4.
4.2.2 Analisa Hasil dan Grafik
metil Jingga/orange adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam
titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, metil jingga berwarna kuning dengan
struktur sebagai berikut:
Struktur
metil orange ketika larutan berwarna merah atau suasana asam:
Struktur
metil orange ketika laruatn berwarna kuning atau dalam suasana basa:
(
Jim,2007 )
Pada faktanya, ion hidrogen tertarik pada salah satu ion nitrogen pada
ikatanrangkap nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur yang dapat dituliskan
sepertiberikut ini:Bentuk kuning mempunyai serapan sekitar 440 nm. Ini berada
di daerah biru darispektrum, dan warna komplementer biru adalah kuning. Ini
seperti yang anda harapkan. Bentuk merah
mempunyai puncak serapan sekitar 520 nm.
Menurut teori grafik absorbansi terhadap konsentrasi pada HCL dan NaOH dengan
panjang gelombang 425 nm dan 525 nm adalah semakin besar konsentrai maka nilai
absorbansinya akan semakin besar juga. Tetapi pada percobaan ini hal itu
tidak terbukti dikarenakan adanya faktor- faktor yang tidak terpenuhi
misal kurang teliti dalam proses standarisasinya. Hal ini sesuai dengan hukum
Lambert-Beer bahwa absorbansicahaya berbanding lurus dengan konsentrasi dan
ketebalan bahan medium. Hubungan antara energi dan panjang gelombang saling
mempengaruhi satu sama lain. Suatu elektron yang melepas energi hingga keluar
dari ambang batas atom dapat dilihat oleh mata,karena memiliki panjang
gelombang tertentu yaitu 400 nm-800 nm. Maka besar energiyang dilepas pada
suatu elektron dapat dinyatakan sebagai panjang gelombang.Tetapan pengionan
yaitu perbandingan antara MO- dengan HMO. Tetapan pengionan asam (konstanta
keasaman kebasaan) adalah merupakan perbandingan antara ion-ion
yang dihasilkan saat pelarutan dengan
jumlah senyawa yang tidak terionkan. Tetapan pengionan dinyatakan dengan Ka.
Tetapan pengionan berbanding lurus denganabsorbansi karena Ka adalah nilai dari
eksponensial konsentrasi. Persamaan garis untuk percobaan ini adalah y =
-0,1185x + 0,6605, dimana C menyatakan nilai dari pKa.
1 comment:
Casino (2021) | MrCD
Get the 화성 출장마사지 best casino bonus offers, promo codes, promotions, 김포 출장샵 & reviews from more than 서귀포 출장샵 400 UK casinos. New player bonuses for December 2021. Rating: 5 w88 · 아산 출장샵 4 votes
Post a Comment